Uji Coba Roket Buatan Indonesia Berhasil


BATURAJA – Sebanyak 50 buah Roket Pertahanan (R-Han) 122 mm produksi Indonesia, berhasil diujicobakan dengan ditembakkan ke sasaran di udara di Pusat Latihan Tempur TNI AD Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, kemarin. (28/3). Peluncuran sendiri dimulai pukul 09.30 WIB.
Deputi Menristek Bidang Produktivitas dan Relevansi Riset Iptek, Budi Teguh Raharjo sempat menunjukkan contoh roket R-Han 122 mm itu, kepada Wakil Menteri Pertahanan, Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, sebelum melakukan uji coba roket tersebut.
Sebanyak 50 buah Roket R-Han 122 mm diujicobakan sebagai hasil pengembangan konsorsium dari Kementerian Riset dan Teknologi dan komunitas iptek serta industri strategis, guna mendukung kemandirian roket 2014 bagi Kementerian Pertahanan. Roket R-Han 122 mm memiliki kecepatan maksimum 1,8 mach dan jarak tembak hingga 15 km.
Selain Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, sejumlah pejabat Pemptov Sumsel dan Pemkab OKU, beberapa petinggi TNI, antara lain Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Nugroho Widyotomo dan wagub Sumsel H Eddy Yusuf. Lalu, Komandan Kodiklat TNI AD Letnan Jenderal TNI Gatot Numantyo ikut pula saat menyaksikan uji coba roket R-Han 122 mm.
Pantauan Sumatera Ekspres, peluncuran roket menggunakan dua kendaraan peluncur. Pertama, roket yang dilepas Wamenhan Sjafrie Samsoeddin meluncur, namun terlihat bergoyang. Penyebabnya, kendaraan peluncur ringan, punya bobot 2,5 ton. Namun, pada peluncuran roket berikut oleh Dankodiklat Letjen TNI Gatot Nurmantyo, roket meluncur dengan sangat mantap. Itu karena kendaraan peluncur memiliki berat 5 ton sehingga roket yang memiliki kecepatan 18 mach lebih stabil.
‘’Peluncuran roket merupakan momen bersejarah sekaligus suatu kegiatan strategis. Keberhasilan ini, perjalanan maraton oleh Kabinet Indonesia Bersatu I dan II untuk membangun dan mengembangkan roket Han-122 mm,’’ ujar Sjafrie bangga.
Roket R-Han122 mm, punya spesifikasi teknis pada motor roket dengan tipe balistik tanpa kendali. Lalu, sirip melipat ke samping, propellan komposit bintang 8, dan memiliki kaliber 22 mm dengan panjang propellan 1.000 mm.
Lalu, panjang tabung 1.290, panjang roket 1.762, berat propellan 10,33 kg, dan berat roket total 38 kg. Percepatan maksimum 60 g, jarak jangkau 15 km dengan waktu terbang 63 detik.
Kemudian, pada hulu ledaknya memiliki tipe tajam, asap, dan inert. Panjang 475 mm, berat 15 Kg, tipe fuse impact, life setting on 16 g, dan pengamanan bertingkat dengan radius efektif 25 m. Roket Han122 mm berfungsi sebagai senjata dengan daya ledak optimal dengan sasaran darat ke darat. Jarak tembakan sendiri antara 11-15 meter.
Menurut Sjafrie, pengembangan R-Han122 mm melibatkan PT DI dalam pengembangan struktur dan desain roket. Kemudian PT Pindad berperan terhadap pengembangan launcher dan firing system menggunakan platform truk GAZ dan truk Nissan.
Konsorsium lainnya, PT Dahana berperan dalam penyediaan propellan. Sedangkan Krakatau Steel mengembangkan material tabung dan struktur roket. Sementara Badan meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendukung alat pemantau cuaca dan penentu posisi roket. Kemudian ITB sendiri berperan dalam penyediaan sistem kamera nirkabel untuk menangkap dan mengirim gambar di lokasi target atau sasaran.
Menurut Sjafrie, roket Han-122 mm telah dioperasionalkan oleh Arteri Medan AD dan Arteri Medan Marinir AL. Hanya, pada 2014 mendatang dengan menggunakan multi-loan rocket system daya jelajah roket ini harus menembus 3 digit. Tepatnya, di atas 100 km hingga secara resmi bisa digunakan TNI.
Pada uji coba penembakan roket itu, akurasi tembakan masih akan dilihat dari laporan peninjau. "Namun, perlu diketahui penembakan roket ini tidak melakukan sasaran titik sehingga tidak bisa terkena endas (kepala, Red),’’ katanya.
Ia menambahkan, Indonesia sekarang sudah mampu mencapai tahap kemandirian roket. Namun biaya teknologi ternyata cukup mahal. Terbukti, untuk satu roket yang diuji cobakan biayanya mencapai Rp26 juta. “Karena mahal agar tidak dipergunakan secara sembarangan.”
Dijelaskan, keberhasilan menciptakan roket Han-122 m merupakan hasil alih teknologi roket dari negara-negara sahabat. “Kita mampu melakukan kolaborasi antara teknokrat dengan pertahanan sebagai operasionalnya. Saat ini, produksi roket Han-122 mm mencapai 100 unit. Target hingga 2014 1.000 unit dengan daya jelajah di atas 100 km.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More