PURBALINGGA,Jajaran Polres Purbalingga akan merubah pola pengamanan dalam rangka mengatasi kasus gangguan keamanan di wilayahnya. Hal itu terkait makin maraknya kasus pencurian dan perampokan yang meresahkan masyarakat belakangan ini.
Dalam kasus tersebut, polisi dinilai selalu kalah satu langkah dibanding para pelaku kejahatan tersebut. "Kami operasi di depan, mereka lewat belakang," kata Kapolres Purbalingga, AKBP Ferdy Sambo, Selasa (3/4).
Karena sering kecolongan, lanjut Sambo, pihaknya akan merubah pola pengamanan yang tak terbaca oleh para pelaku kejahatan itu. "Polanya seperti apa, ya tidak kami beritahu sekarang. Nanti malah terbaca oleh pelakunya," tambahnya.
Selain itu, pihaknya kini semakin menggiatkan operasi dan patroli tiap hari yang dilakukan di seluruh wilayah hingga ke pelosok. Bahkan operasi tersebut juga dilakukan setiap malam untuk antisipasi tindak kejahatan. Belakangan ini, jajaran Polres Purbalingga dibuat pusing oleh serentetan aksi kriminal.
Yang terbesar adalah perampokan dua toko mas di Pasar Kejobong, Kecamatan Kejobong, Selasa (20/3) dengan kerugian emas seberat 5,5 kilogram. Terakhir, perampok mengobrak-abrik Kantor Dinas Pendidikan (Dindik), Minggu (1/4), meskipun tak ada kerugian, namun aksi tersebut tetap saja meresahkan.
Ketika ditanya soal perkembangan kasus yang terjadi di Kantor Dindik, Sambo mengatakan, polisi masih mendalaminya. Bahkan titik terang para pelakunya masih belum bisa diraba. "Yang dicari bukan barang, tapi uang. Karena tidak ada, mereka hanya mengobrak-abrik saja lalu kabur," imbuhnya.
Saat ditanya tentang adanya idikasi teroris atau tidak, Sambo mengaku belum bisa memastikan. Ia menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan polres tetangga untuk mengungkap kasus tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar