PURBALINGGA, - Sejumlah SD dan SMP di Purbalingga didatangi makelar atau oknum yang menawarkan jasa renovasi sekolah melalui dana bantuan sosial (bansos) dari Gubernur. Sebagian sekolah yang didatangi itu tertarik dengan penawaran tersebut. Anehnya lagi kalau mau mendapatkan bantuan tersebut harus di sonding/uang pangkal untuk mengambil dengan membayar proposal per SD/SMP Rp 300.000,-. Para oknum itu berkeliaran mengumpulkan Guru-Kasek beberapa kecamatan di Purbalingga, untuk membuat proposal.
Kabid Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan, Sarjono, menuturkan, pihaknya menerima banyak pertanyaan dari kepala sekolah maupun kepala unit pelaksana teknis (UPT) di kecamatan. Mereka menanyakan kebenaran penawaran bansos tersebut.
’’Kepala SD dan SMP baik negeri maupun swasta banyak yang bertanya mengenai bansos maupun dana hibah dari gubernur. Sekolah tertarik karena penawar jasa itu selalu membawa data sekolah calon penerima bantuan, sekaligus nominal yang akan diterima,’’ katanya.
Tetapi setelah dicek oleh Dinas Pendidikan, data yang dibawa oknum itu sama persis dengan data sekolah penerima BOS, baik nama sekolah maupun nominal yang akan diterima. Karena itu, dinas meminta sekolah tidak terpancing dengan aksi tipu-tipu tersebut.
Menurut Sarjono, setidaknya sudah ada laporan dari lima UPT dinas pendidikan kecamatan terkait kedatangan oknum itu. Yakni, dari UPT Kemangkon, Bukateja, Kertanegara, Purbalingga, dan Karanganyar.










0 komentar:
Posting Komentar