Pratin. Dua pendaki Gunung Slamet asal SMA 9 Yogyakarta yang tersesat di Gunung Slamet, Pandu Yustisiawan (18) dan Koko Setyoko (18) akhirnya kembali bertemu keluarga, Rabu (2/5) dini hari. Keduanya dapat dievakuasi oleh Tim SAR Purbalingga dan sampai di pos pendakian Bambangan, Karangreja, Purbalingga pada pukul 00.10 setelah mereka tersesat sejak Senin (1/4) malam.
Ibu Pandu, Nuning Ambarmirah yang sejak kemarin sore menunggu proses evakuasi di pos pendakian Bambangan tak kuasa menahan tangis begitu anaknya sampai di bawah. Kedua pendaki tersebut naik Gunung Slamet pada Minggu (30/4) sore melalui jalur Baturraden.
Mereka telah berhasil mencapai puncak, namun saat hendak turun mereka terjebak badai. Salah satu pendaki mengabarkan keluarganya melalui SMS bahwa ia tersesat dan kondisi kakinya tak dapat digerakkan serta kehabisan bekal. Keluarga pun menghubungi petugas pos pendakian Bambangan perihal kejadian yang dialami anaknya.
Selasa (1/5) pagi tim SAR yang berjumlah 19 orang segera naik begitu mendapat informasi posisi keduanya. Sekitar pukul 14.00, kedua pendaki tersebut ditemukan di daerah Plawangan dengan ketinggian sekitar 3.000 mdpl.
Kepala pos pendakian Bambangan, Sugeng Riyadi menjelaskan, proses evakuasi sempat berjalan tersendat karena datangnya badai. Setelah menunggu selama 14 jam lebih, akhirnya kedua pendaki yang tersesat tersebut sampai di bawah. "Kondisi Pandu sakit di kedua kakinya, sedangkan Koko masih baik," kata Sugeng.
Pada malam hari itu kedua pendaki tersebut segera dibawa pulang ke Yogyakarta oleh keluarga untuk mendapatkan perawatan medis.
0 komentar:
Posting Komentar