PURBALINGGA, SMK YPT 1 Purbalingga terus intensif mengembangkan program teaching factory. Dengan begitu, peluang keterimaan lulusan siswa sekolah tersebut di dunia kerja kian tinggi.
Di Purbalingga, hanya SMK YPT 1 yang mendapat kepercayaan melaksanakan program dari Dinas Pendidikan Jawa Tengah. Teaching factory ialah program dimana siswa belajar sambil bekerja.
"Caranya dengan melayani warga masyarakat umum dalam pembuatan berbagai barang seperti pintu gerbang, teralis, skat dinding almunium, kanopi dan lain lain," kata Kepala SMK YPT 1 Purbalingga Didi Agus Sulistyo.
Program yang menerapkan budaya kerja di industri itu diperuntukan bagi siswa jurusan body otomotif dan fabrikasi logam. Siswa jebolan dari program itu diyakini akan memiliki ketrampilan yang lebih dibanding yang hanya belajar di kelas.
"Bagi yang berprestasi akan berkesempatan mendapat subsidi biaya sekolah, bahkan dibebaskan dari biaya sekolah seperti uang gedung dan SPP," imbuh Didi kepada Suara Merdeka.
Sekolah itu sudah menyalurkan siswanya ke sejumlah perusahaan di wilayah Jakarta, Tanggerang dan Bekasi. Bahkan, awal bulan Juni besok, PT Aghaton Raya Teknik Mandiri Tanggerang akan menyeleksi lulusan sekolah itu.
Siswa diharapkan dapat meningkatkan pendidikan karakter, moral, disiplin, etos kerja tinggi dan berkompetensi. "Sehingga setelah lulus akan mendapat peluang pekerjaan," imbuh dia.
0 komentar:
Posting Komentar