
Energi Nuklir Pertama kali di buat percobaan oleh fisikawan jerman Otto Hahn, Lise Meiner dan Fritz Strassman pada tahun 1938.Energi nuklir ini merupakan energi yang sangat besar. Energi nuklir Ini dapat digunakan sebagai sumber energi maupun senjata pemusnahPada perang dunia kedua, tepatnya oada tahun 1942 Enrico Fermi
menemukan raksi berantai dari nuklir yang menghasilkan energi tinggi dengan
menggunakan bahan plutonium. Plutonium inilah yang digunakan sebagai bahan
dasar bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki, Jepang.

Energi nuklir sebagai pembangkit listrik dengan menggunakan reaktor nuklir
digunakan pertama kali pada tanggal 20 desember 1951 di dekat kota Arco, Idaho.
Energi yang dihasilkan sekitar 100 kW.
Dari tahun ke tahun kapasitas energi dari reaktor nuklir mengalami
perkembangan pesat. Pada tahun 1960,1 gigawatt energi dihasilkan, sedangkan
pada tahun 1970, 100 gigawatt dihasilkan dan pada tahun 1980 300 giga watt energi
nuklir dihasilkan. Setelah tahun 1980 kapasitas energi yang dihasilkan tidak terlalu
meningkat pesat. Sampai tahun 2005 ini, baru 366 gigawatt energi dihasilkan.
Gerakan untuk menentang adanya program tenaga nuklir, baru dimulai pada
akhir abad 20. Hal ini didasarkan dari ketakutan akan adanya “nuclear accident”
dan ketakutan akan adanya bahaya radiasi yang tidak kelihatan dari tenaga nuklir
itu sendiri. Selain itu kekhawatiran akan adanya kebocoran dari sistem
penyimpanannya. Apalagi setelah adanya kecelakaan nuklir di Three mile Island
dan chernobyl.
Reaktor Air Ringan (Light Water Reactor, LWR)
Di antara PLTN yang masih beroperasi di dunia, 80 % adalah PLTN tipe Reaktor Air Ringan
(LWR). Reaktor ini pada awalnya dirancang untuk tenaga penggerak kapal selam angkatan
laut Amerika. Dengan modifikasi secukupnya dan peningkatan daya seperlunya kemudian
digunakan dalam PLTN. PLTN tipe ini dengan daya terbesar yang masih beroperasi pada
saat ini (tahun 2003) adalah PLTN Chooz dan Civaux di Perancis yang mempunyai daya
1500 MWe, dari kelas N-4 Perancis. Reaktor Air Ringan dapat dibedakan menjadi dua
golongan yaitu Reaktor Air Didih dan Reaktor Air Tekan (pendingin tidak mendidih), kedua
golongan ini menggunakan air ringan sebagai bahan pendingin dan moderator.
Pada tipe reaktor air ringan sebagai bahan bakar digunakan uranium dengan pengayaan
rendah sekitar 2% - 4%; bukan uranium alam karena sifat air yang menyerap neutron.
Kemampuan air dalam memoderasi neutron (menurunkan kecepatan/ energi neutron) sangat
baik, maka jika digunakan dalam reaktor (sebagai moderator neutron dan pendingin) ukuran
teras reaktor menjadi lebih kecil (kompak) bila dibandingkan dengan reaktor nuklir tipe reaktor
gas dan reaktor air berat.









0 komentar:
Posting Komentar